M. Kadafi selaku warga kepulauan seribu, memberikan sebuah tulisan yang menarik untuk para pejabat di Indonesia. Ada beberapa aspirasi yang ...
M. Kadafi selaku warga kepulauan seribu, memberikan sebuah tulisan yang menarik untuk para pejabat di Indonesia. Ada beberapa aspirasi yang disampaikan olehnya tentang keadaan Kepulauan Seribu.
Menurut Kadafi, banyak anggaran yang dikeluarkan dari kantong APBD provinsi DKI Jakarta untuk pengadaan kapal transportasi ke Pulau Seribu. Tapi selalu kandas akibat persoalan hukum.
“Satu-satunya transportasi yang cukup nyaman, cepat dan murah adalah kapal penumpang milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta, namun itupun kapasitasnya masih sangat terbatas, tidak bisa mengakomodir jumlah penumpang setiap harinya,” tulis Kadafi.
Selain itu, sebagaimana diketahui bahwa pariwisata menjadi sektor yang paling penting bagi pertumbuhan ekonomi warga Pulau Seribu.
“Wisata menjadi harapan perbaikan pendapatan masyarakat karena efek domino-nya yang kuat dan menyentuh hampir semua lapisan masyarakat, namun beberapa tahun belakangan ini, bahkan sebelum Pandemi Covid-19 melanda, jumlah wisatawan yang datang ke Pulau Seribu terus mengalami tren penurunan,”ujarnya.
Kadafi mengeluhkan tentang harga BBM yang ada di Pulau Seribu terlalu mahal. Bahkan lebih mahal dari harga BBM yang ada di Papua.
“Harga BBM di Kepulauan Seribu yang merupakan bagian dari Ibukota bahkan lebih mahal dari harga BBM Satu Harga di Papua karena belum adanya SPBU di Jakarta Kepulauan Seribu ini, yang menyebabkan nelayan enggan melaut terlalu jauh karena khawatir tekor di bahan bakar,” ucap Kadafi. (NY)
COMMENTS