sapanusantara.com - Politisi dari Dapil Jabar V Fadli Zon menceritakan tentang pembicaraan bersama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habi...
sapanusantara.com - Politisi dari Dapil Jabar V Fadli Zon menceritakan tentang pembicaraan bersama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Dinyatakan dalam akun Twitter pribadi Fadli Zon, Kamis, 12/11/2020 yang lalu. Dalam cuitan itu, Fadli menceritakan tentang hambatan yang dialami HRS ketika ingin pulang ke Indonesia. Namun kini, HRS telah kembali ke tanah air Indonesia.
Fadli mengungkapkan bahwa, ujian yang dialami oleh HRS itu
luar biasa. Akan tetapi, HRS mengatakan itu bukanlah suatu ujian. Dirinya malu
jika dibilang sebagai ujian, karena HRS selama di Tanah Suci dapat menjalankan
ibadah umroh dan Haji selama tiga setengah dan juga bersilaturrahmi dengan orang-orang
Indonesia yang melakukan ibadah di Tanah Suci.
“Habib Rizieq
mengatakan dia malu, mengatakan itu sebagai ujian. Karena lebih banyak kata
Habib Rizieq dibanding dengan ujian itu adalah kenikmatan. Kenikmatan untuk
menjalankan ibadah umroh dan haji selama tiga setengah tahun. Kemudian
bersilaturahim dengan ribuan orang Indonesia dari berbagai pelosok negeri yang
sedang umroh dan haji dan juga berkumpul bersama keluarga,” ungkap Fadli
dalam akun YouTube, Sabtu 14/11/2020.
Menurut Fadli, Habib Rizieq Shihab pada kenyataanya
merupakan sosok yang dapat diakui oleh rakyat. Akan tetapi bukan dari
jabatannya, melainkan rakyatlah yang mengangkat dirinya sebagai tokoh Indonesia
secara de facto.
“Jadi saudara-saudara,
kalau kita melihat fenomena Habib Rizieq ini harus kita lihat sebagai bagian
dari perjalanan bangsa dan negara kita. Bahwa ketokohan seseorang itu bukan
karena jabatannya, ketokohan seseorang itu karena justru diakui oleh rakyat
secara de facto oleh umatnya secara de facto,” ujarnya.
“Banyak orang yang
punya jabatan, begitu tidak mempunyai jabatan lagi menjadi tidak penting. Orang
itu penting ketika menjabat, begitu hilang jabatannya menjadi tidak penting. Tetapi
sosok seperti Habib Rizieq tidak mempunyai jabatan dalam jabatan public, tetapi
diakui oleh masyarakat oleh rakyatnya sebagai sebuah tempat bergantung untuk
persoalan-persoalan agama bahkan persoalan-persoalan sosial ekonomi persoalan
kemanusiaan,” imbuh Fadli.
Fadli juga menyebutkan bahwa sosok Habib Rizieq ini sebagai
seseorang yang memiliki kebenaran. Kemudian banyak yang ikut serta dengannya.
“Ada pepatah
mengatakan One Man with the truth is the majority Seorang saja dengan kebenaran
ia menjadi mayoritas,” puji Fadli.
Fadli juga menghimbau kepada masyarakat Indonesia, agar
senantiasa bersikap secara objektif kepada siapapun dan jangan melakukan suatu
pelanggaran yang tidak sesuai konstitusi Indonesia.
“Tetapi kita melihat
sekarang, Habib Rizieq banyak sekali diikuti, banyak sekali dicintai oleh
masyarakat di seluruh Indonesia. Tentu ada juga yang tidak suka dengan beliau,
tetapi marilah kita bersikap secara objektif. Jangan ada lagi kriminalisasi
jangan ada lagi upaya-upaya untuk memojokkan para ulama, para kyai, para habaib
dengan cara-cara yang tidak adil dengan cara-cara yang busuk dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan konstitusi kita,” kata Fadli. (NY)
COMMENTS