sapanusantara.com - Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Himmatul Aliyah, mengadakan kegiatan Sosialisasi 4 Pilar bekerja sama ...
sapanusantara.com - Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Himmatul Aliyah, mengadakan kegiatan Sosialisasi 4 Pilar bekerja sama dengan pengurus Perempuan Indonesia Raya (PIRA) DKI Jakarta pada Kamis (12/11/2020) kemarin.
Dalam
kesempatan tersebut, dibahas sejumlah masalah terkini antara lain terkait
terjadinya degradasi moral anak seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi. Banyak terjadi pelecehan seksual dan kasus bullying di sekolah yang seharusnya menjadi tempat anak dalam
menimba moral. Kondisi demikian beririsan dengan semakin memudarnya pengetahuan
anak didik tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa.
Dikatakan bahwa saat ini banyak anak yang tidak memahami dengan baik sila-sila
dalam Pancasila.
Menanggapi
hal tersebut, Himma memahami bahwa tantangan kehidupan saat ini lebih berat
karena anak hidup bersama teknologi. Anak terbiasa menggunakan perangkat
teknologi tersebut, misalnya untuk bermain game, atau saat ini digunakan untuk
pembelajaran jarak jauh. Namun bisa dibayangkan saat bermain game atau belajar
tiba-tiba keluar iklan yang tidak sesuai dengan usia mereka. Tentu ini menjadi
tantangan bagi guru dan orangtua, bagaimana mendidik anak di era kemajuan
teknologi yang berbeda keadaannya dengan generasi sebelumnya.
“Saya mendorong pemerintah yang membidangi
pendidikan agar menekankan pentingnya pendidikan karakter, tidak hanya
berdasarkan budaya tetapi berdasarkan nilai-nilai agama,” jelas anggota
Komisi X DPR RI.
Dalam
kesempatan tersebut dibahas pula tentang masalah pendidikan di masa pandemi. Terkait
pendidikan di masa pandemi seperti sekarang ini, ada sejumlah kekurangan
sehingga Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi tidak efisien. Orang tua
kesulitan dalam mendampingi anaknya, dan anak juga tidak mampu menangkap
pelajaran dengan baik. Kondisi demikian perlu mendapat tanggapan dari pengambil
kebijakan dan penyelenggara pendidikan.
Menangapi
hal tersebut, Himma yang berasal dari Daerah
pemilihan DKI Jakarta II (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri)
menanggapi bahwa terkait PJJ Komisi X DPR RI sudah memberikan masukan kepada
Kemendikbud agar pelaksanaan PJJ lebih baik. Antara lain dengan penyederhanaan
kurikulum dan menyediakan kuota internet gratis kepada guru dan siswa.
“Alhamdulillah pemerintah sudah dua bulan ini
menyediakan kuota internet. Tentu ini sangat menunjang proses belajar di masa
pandemi,” ujarnya.
COMMENTS