Pemimpin dari Pesantren Tahfidz Qur’an Sirrul Asrar H. Syarif Matnadjih dalam kajian kitan Mukasyafatul Qulub LIVE Streaming Istana Al-Qur...
Pemimpin dari
Pesantren Tahfidz Qur’an Sirrul Asrar H. Syarif Matnadjih dalam kajian kitan
Mukasyafatul Qulub LIVE Streaming Istana Al-Qur’an TV pada Rabu 4/11/2020. Dia memberikan
sebuah ceramah yang berisikan tentang ‘Ghibah’.
Syarif
mengatakan dengan tegas bahwa ghibah sama saja dengan perbuatan mencakar muka
sendiri. Maksudnya adalah perbuatan ghibah ini memang terlihat mudah dan nyaman
dilakukan, tetapi itu sama saja dengan menumpuk dosa besar pada dirinya sendiri
dengan membuka aib keburukan saudaranya.
“Bagian penting BAB tentang ghibah, tema
besar yang diusung pada kesempatan kali ini adalah mencakar muka sendiri. Ini
adalah sesuatu yang akan membuat mereka yang merasakan kenyaman pada saat
menggunjing menggibah menceritakan keburukan saudaranya tanpa ada sesuatu yang
membolehkan untuk melakukan itu. Karena ghibah secara keseluruhan adalah haram
menceritakan keburukan orang lain hukum secara keseluruhan haram,” ucap
Syarif
Syarif
Matnadjih menyampaikan bahwa ada ghibah yang boleh dilakukan seperti pengaduan
dalam persidangan.
“Tetapi ada keadaan-keadaan tertentu yang
kemudian lebih baik diperbolehkan. Bahwa keadaan-keadaan tertentu itu juga demi
kepentingan 1 penetapan hukumnya contoh Ketika seseorang di dalam persidangan
kemudian di depan Hakim dia harus menceritakan tentang perlakuan orang lain misalkan
dari seorang yang berlaku kasar atau dalam masalah hukum lainnya yang
kejahatan-kejahatan perbuatan aniaya yang diterima dari orang lain kemudian dia
harus menceritakan diri maka itu tidak termasuk ke ghibah yang dilarang.”
Ujarnya
Ada sebuah
cerita dari Syarif tentang ghibah dan namimah itu lebih besar dari perbuatan
zina. Bahkan ada jasad wanita yang suka melakukan perbuatan namimah, ketika
diliang lahat, tubuhnya langsung terbakar oleh api neraka.
“Ghibah dan namimah kalau dalam kiprahnya
kemarin pertemuan pertama Diceritakan bahwa dia lebih besar dosanya dari
perbuatan zina dan bahkan Namimah mengadu domba itu pertemuan malam Kamis
kemarin di cerita seorang perempuan yang belum lama di kubur kemudian kakaknya
membongkar kembali kuburannya karena mencari dompet yang hilang dan ternyata
jasad dari kakaknya itu sudah terbakar dan begitu ditanya apa sebabnya karena
dia suka mengadu domba .” cerita beliau.
Dalam kajian
kitab Mukasyafatuk Qulub dibacakan oleh Syarif. Ada pertemuan Nabi Isa dengan Iblis.
Iblis membawa di tangan kanannya madu dan ditangan kiri debu dengan tujuan madu
akan diberikan kepada lidah yang suka berbuat ghibah dan debu diberikan kepada
anak yatim.
“Syaitan itu dalam kajian mukasyafatul Qulub,
beberapa apa pertemuan sebelumnya. Bahwa satu waktu Nabi Isa Alaihissalam
bertemu dengan iblis dan dia membawa di tangan kanannya madu di tangan kiri
adalah debu. Ketika ditanya Nabi Isa untuk apa kau membawa madu itu? Kata iblis
karena aku ingin memberikan ke lisan mulut orang-orang supaya mereka merasa
manis saat menggunjing menceritakan keburukan dari saudaranya dan debu ini akan
ku tebarkan di wajah anak yatim supaya tidak banyak orang yang peduli kepada
mereka dan disadari.” Ucap Syarif
COMMENTS