Sumatera Barat, Sapanusantara.com - Kabar dari Sumatera Barat beberapa waktu lalu, Korong Kabun Nagari Sungai Buluah Kecamatan Batang Anai K...
Sumatera Barat, Sapanusantara.com - Kabar dari Sumatera Barat beberapa waktu lalu, Korong Kabun Nagari Sungai Buluah Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Mengadakan acara tradisi yang tergabung Persatuan Perguruan silek Aua Sarumpun. Ternyata kegiatan ini merupakan kegiatan tradisi yang dilakukan persatuan Aua sarumpun 2 kali dalam sebulan.
Banyak pendekar silat berpakaian khas Minangkabau berbaju hitam, lengkap dengan deta (ikat kepala) dan sisampiang (kain pinggang) yang terbuat dari bahan songket maupun kain sarung biasa.
Lebih dari itu, alunan musik tiup bansi khas Minangkabau yang membuat ramai suasana.
Terdapat rumah kecil yang berpekarangan agak besar di Korong Kabun yang merupakan tuan rumah yaitu silek Karang Indah dalam kegiatan tradisi silaturahmi silek Aua Sarumpun. Acara dimulai setelah shalat Isya
Acara diawali dengan prosesi pasambahan, para guru saling berunding menetapkan aturan permainan silek yang akan ditampilkan nanti.
Tidak ditentukan usia dalam berlaga di galanggang ini. Tua, muda, anak-anak, bahkan tidak hanya laki-laki saja, pandeka perempuan pun terlihat lincah basilek, dengan pola gerak silek yang di ajarkan sesuai dengan kodrat mereka perempuan. Tidak hanya menggunakan tangan kosong, pisau tajam pun digunakan dalam pertarungan. Tangkapan, kuncian, serta jurus silat lain bermunculan beraneka ragam, karena penampilan ini berasal dari banyak aliran silek.
Kegaiatan ini sangat kental dengan nuansa tradisi Minangkabau serta sudah sangat jarang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau itu sendiri. Hal ini patut menjadi perhatian dan diberi apresiasi agar tradisi ini terus bertahan dan sedapatnya berkembang kembali di daerah Minangkabau.
Secara umum kegiatan ini menjadi bentuk pelestarian tradisi silek Minangkabau yang sudah melekat dan menjadi salah satu jati diri Masyarakat Minangkabau. Dengan tetap bertahannya tradisi silek, kita tetap selalu bisa memberikan pembinaaan, khususnya kepada gereasi muda dalam pembentukan karakter.
Selain itu, dengan tradisi ini dapat menerapkan dan mengajarkan filosofis dari alirannya masing-masing, perguruan Karang Indah juga, mengajarkan filosofis umum yang berlaku di hampir seluruh aliran silek yang ada di Minangkabau, yaitu "di lahia mancari kawan, di batin mancari Tuhan". Dimana sejatinya secara umum silek Minang itu bertujuan secara lahir untuk menambah silaturahmi dalam kehidupan sosial masyarakat, dan secara batin memperkuat keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT.
COMMENTS