Wakil Sekretaris Jenderal DPP LIRA ‘Lumbung Informasi Rakyat’ Varhan Abdul Aziz, memberikan tulisan kepada wartawan yang berisi tentang pe...
Wakil Sekretaris Jenderal DPP LIRA ‘Lumbung Informasi Rakyat’
Varhan Abdul Aziz, memberikan tulisan kepada wartawan yang berisi tentang
perjuangan para abdi Negara dimasa pandemic Covid 19.
Seperti yang dikabarkan pada minggu lalu, Indonesia telah
mengalami libur panjang yang disambut dengan wisata oleh banyak orang. Padahal liburan
tersebut masih dilingkupi oleh pendemi Covid 19. Akan tetapi, banyak orang yang
memilih untuk keluar berwisata daripada bertahan di rumah masing-masing.
Varhan mengatakan, inilah Indonesia dengan slogan ‘Kurang
Piknik’. Banyak jalur wisata seperti puncak, bandung mengalami kemacetan yang
luar biasa di era pandemic covid 19.
“Tapi selamat datang
di Indonesia. Dimana slogan 'Kurang Piknik' jadi pedoman. Akibatnya lihat saja,
Puncak macet parah. Lembang Bandung stuck tak bergerak. Sudah dibilang dirumah
saja, tetap jalan-jalan juga. Di beberapa daerah kasus Corona meningkat dlm
cluster libur panjang ini. Kena Korona karena bonus dari pulang liburan. Ga
keren banget. Kesadaran jaga kesehatan dan keselamatan pribadi jadi cara paling
utama selamat di masa Pandemi.” Tulis Varhan.
Varhan menguraikan bagaimana beban dari polisi yang harus
standby dari sehari sebelum libur tiba, mereka sudah standby dilokasi tertentu
untuk berjaga dan mengatur lalu lintas. Lebih dari itu, mereka juga masih
standby sampai sehari setelah liburan. Jangan membuat beban kerja mereka lebih
berat, karena mereka telah kehilangan moment untuk bersama dengan keluarganya
dihari libur panjang.
“Apa harus dilakukan
penyekatan-penyekatan lagi sama pak Polisi kayak zaman awal-awal PSBB? Harus
bawa surat dari Desa kemana-mana? Sudahlah, nambah kerjaan mereka saja. Ga usah
begitu juga kerjaan mereka sudah banyak, menyiapkan anggota standby 24 jam di
zona2 rawan macet liburan. Seminggu lebih mereka harus standby dijalan. Dari
h-1 sampai h+1 untuk pastikan sampai arus balik kerumah semua aman.” Ujarnya.
“Di Instagram terlihat
video Polisi yang mencoret tanggal merah
di kalender diubah jadi hitam pakai spidol. Sebuah gambaran bahwa dalam liburan
orang-orang sekalian, mereka sdh siap kerja dan tidur di jalan. Keluarga mereka
bukan ga mau pelesir seperti orang kekinian. Tapi ga bisa karena Ayah/Ibunya
harus dinas sebagai konsekuensi tugas negara. Dari awal juga mereka mana bisa
ngantor online.” Imbuh Varhan.
Varhan menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk
selalu menjaga diri. Jangan sampai menambah beban kerjaan bagi yang tidak bisa
dikerjakan dirumah. Seperti Polisi, Dokter, bahkan penggali kubur.
“Bayangkan aja kalau
Polantas kerja online. Jalanan bisa macet panjang ga bergerak. Atau reserse
kerja dari Internet, penjahatnya ga
akan bisa ditangkep pake wifi kan? Atau Dokter-dokter yang operasi pasien lewat
Video Call Whatsapp, bisa mati yang sakitnya! Seandainya pemakaman korban
corona bisa pakai zoom meeting, tukang gali itu mau banget karena mereka sudah
lemas nguburin jenazah sehari ratusan.” ucapnya
“Bukankah tiap hari
juga kita bisa libur. Masih banyak yg kerja dari rumah. Anak-anak juga sekolah
online. Kapan aja kita masih bisa liburan, cari waktu kosong, hindari
penumpukan orang berangkat bersamaan. Lagipula saat jalan-jalan macet,
kenikmatanya berganti tekanan mental. Pulang lelah besoknya sudah kerja,
bukanya fresh malah stres. Belum lagi potensi oleh-oleh corona yang tidak
keliatan. sumbangan virus dari orang yang tidak dikenal di tempat liburan.”
Imbuhnya.
Varhan juga turut mengatakan bahwa kita harus bersyukur,
liburan ini tidak dilarang. Cukup liburan ini menjadi pelajaran bagi kita
semua. Jika ada liburan panjang lainnya, jangan sampai ada potensi-potensi yang
berbahaya bagi kita dalam kerumunan di tempat wisata.
“Bersyukurlah liburan
ga dilarang, yang niat jalan2 ga ditangkap. Untung ini bukan Korea Utara dimana
Corona ga ada disana! Iya karena yang kena bukan diobati, tapi dihukum mati.
Sudahlah lagipula liburan sudah hari terakhir, cukup jadi pelajaran, kalau ada
libur panjang lagi nanti, hindari jalan-jalan ditanggal merah, potensinya super
bahaya. Hari ini semua akan pulang kerumah.
Mudah2an ga macet, tapi kayaknya ga mungkin, pasti macet. Persiapkan mental,
karena besok sudah kembali kerja.” tuturnya
Wasekjen DPP LIRA juga memberikan apresiasi kepada pihak
abdi Negara yang telah menjalankan tugasnya dengan baik. Selamat berjuang dan
tetap jaga kesehatan serta kembali kerumah dengan selamat.
“Selamat berjuang
dijalan bapak ibu aparat, kawal semua agar sampai dirumah dengan selamat. Tetap
hati-hati karena di jalan resiko Anda2 tertular, sangatlah besar. Meski tidak
dipublish spesifik, kita semua paham, angka petugas yg tertular Corona saat
bertugas pasti sangat besar. Resiko dari sebuah pengabdian. Sedikit lagi
selesai bapak ibu. ketika mereka semua kembali kerumah dengan selamat. Ketika
itu kalian semua bisa kembali hidup nomal sesaat.” Kata Varhan. (NY)
COMMENTS