Disdikpora Kampar Prioritaskan Perbaikan Ruang Belajar SDN 020 Pangkalan Baru Tahun 2026
                                                                    
                                                                        Redaksi                                                                     - Kampar 
                                                                    
                                                                        Kamis, 30 Okt 2025 21:51 WIB                                                                    
                                                                
 
                                                                BANGKINANG (SN) — Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kampar, H. Aidil, menegaskan bahwa perbaikan ruang belajar di UPT SDN 020 Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, akan menjadi program prioritas pada tahun 2026 mendatang.
“Kondisi UPT SDN 020 Pangkalan Baru sudah kita laporkan ke Pak Bupati dan akan menjadi program prioritas di tahun 2026 nanti,” ujar Aidil, Kamis (30/10/2025).
Aidil menjelaskan, setelah menerima laporan mengenai kondisi bangunan sekolah tersebut, pihaknya langsung menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan pengecekan lapangan.
“Begitu mendapat informasi, saya langsung menugaskan tim untuk meninjau ke sekolah dan hasilnya sudah kita laporkan ke Pak Bupati. Alhamdulillah, mendapat respon positif,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah UPT SDN 020 Pangkalan Baru, Usri, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Disdikpora atas perhatian dan respon cepat terhadap kondisi sekolah yang ia pimpin.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemda Kampar, khususnya Disdikpora, atas perhatian dan respon cepatnya terhadap kondisi sekolah kami,” ungkap Usri.
Saat ini, SDN 020 Pangkalan Baru memiliki tiga ruang kelas yang kondisinya tergolong kurang layak digunakan. “Yang masih bagus hanya beberapa saja, selebihnya sudah rapuh karena terbuat dari papan,” jelasnya.
Sekolah ini menampung sekitar 71 siswa dengan tiga rombongan belajar (rombel). Karena keterbatasan ruang, proses belajar terpaksa dilakukan secara bergantian di ruang kelas darurat.
“Kami sudah mengajukan proposal pembangunan ruang kelas baru, terakhir pada Januari 2024. Dua minggu lalu juga sudah ada kunjungan dari pihak dinas,” ujarnya.
Meski dalam kondisi bangunan yang memprihatinkan, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. “Alhamdulillah, masih aman dan kegiatan belajar tetap berjalan normal,” kata Usri.
Sebagai kepala sekolah sejak 2016, Usri berharap agar pemerintah daerah segera merealisasikan pembangunan ruang kelas baru.
“Harapan kami, tiga ruang kelas yang sudah tidak layak itu bisa segera diganti dengan bangunan permanen agar siswa bisa belajar dengan nyaman dan aman,” tutupnya.(ilh)