Sekda Kampar Hambali Tolak Mediasi Ketua LAK: Anda Tak Berhak Memediasi Ini
                                                                    
                                                                        Redaksi                                                                     - Kampar 
                                                                    
                                                                        Minggu, 26 Okt 2025 19:06 WIB                                                                    
                                                                
 
                                                                BANGKINANG (SN) — Perseteruan antara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kampar H. Hambali dan Bupati Kampar H. Ahmad Yuzar memasuki babak baru. Menyikapi pernyataan Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK) H. Yusri Datuk Bandaro Mudo dan sejumlah ninik mamak yang menyoroti aksinya, Sekda Hambali kembali mengeluarkan pernyataan tegas.
Kepada wartawan, Sabtu (25/10/2025), Hambali menyatakan dirinya siap kapan pun untuk melakukan konsolidasi dan mediasi dengan Bupati Kampar H. Ahmad Yuzar. Namun, ia secara terbuka menolak mediasi yang diinisiasi oleh Ketua LAK H. Yusri Datuk Bandaro Mudo maupun Ismail Datuk Ulaksimano.
“Anda tak berhak memediasi ini. Datuok kampuong koliannyo. Masalah anak kemenakan kampung kewenangan kaliannyo,” tegas Hambali melalui pesan WhatsApp yang diterima redaksi.
Menurut Hambali, baik Yusri maupun Ismail tidak memiliki kapasitas adat yang cukup untuk memediasi persoalan tersebut. Ia menyebut keduanya hanya berkedudukan sebagai “datuok kampuong”, bukan pemangku adat tertinggi yang berwenang menyelesaikan sengketa di tingkat kabupaten.
Tak berhenti di situ, Hambali juga melontarkan kritik tajam kepada Ketua LAK.
“Bukan datuok pucuok nyo. Belajar tentang adatlah. Baju awak jo pakai yo. Jan tagadang-godangan,” sindir Hambali, yang juga pernah menjabat sebagai Penjabat Bupati Kampar.
Dalam penjelasannya, Hambali mengungkapkan bahwa dirinya, Datuk Yusri, dan Bupati Ahmad Yuzar berasal dari suku yang sama, yakni Mandeliong. Ia mengaku menyayangkan tindakan Yusri yang keluar dari grup WhatsApp Suku Mandeliong beberapa waktu lalu.
Hambali juga mengaku telah membagikan video pernyataan Yusri ke dalam grup tersebut, meskipun Yusri sudah tidak lagi menjadi anggota.
Lewat pesannya yang beredar, Hambali menantang Ketua LAK agar bersikap tegas dan memanggil para datuk yang berkompeten untuk menyelesaikan polemik antara dirinya dan Bupati Kampar.
“Yusriiii, jangan buat-buat elok lo lagi. Angku ajo kolu daghi group Mandeliong. Tunjukan peran Ongku sebagai Ketua LAK. Hubungi datuk yang kompeten menyelesaikan ini. Panggil kami,” tulis Hambali.
Kepada media, Hambali menyampaikan apresiasi atas itikad baik semua pihak yang berupaya meredakan ketegangan antara dirinya dan Bupati. Ia menegaskan, sikap kritis yang ia tunjukkan selama ini bukan karena kepentingan pribadi, melainkan semata-mata untuk menjaga aturan dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Kampar.***